Ironi Pelanggaran HAM di Myanmar

islampos.com—KEBEBASAN untuk hidup dan menjalankan keyakinan beragama di suatu  negara menjadi perhatian serius dunia internasional. Terlebih bagi para pegiat dan pejuang demokrasi serta  hak asasi manusia (HAM), kebebasan itu merupakan harga mati!
Namun, warga etnis Rohingya di Myanmar tampaknya mendapat pengecualian. Gembar-gembor penegakan HAM dan demokrasi yang sudah mematahkan rezim-rezim otoriter dan militeristik di berbagai belahan dunia selama beberapa dekade terakhir, masih menyisakan derita bagi mereka.
Meski etnis Rohingya secara de facto hidup dan tinggal dari satu generasi ke generasi berikutnya jauh sebelum Myanmar—dulu Burma—merdeka, namun secara de jure mereka tidak dianggap sebagai warga negara (stateless person) yang berhak mendapatkan hak-haknya sebagaimana warga sipil lainnya yang mayoritas beragama Buddha. Sedangkan mayoritas etnis Rohingya menganut Islam. Itukah akar masalahnya?

Tak semudah itu menyimpulkan masalah ketika kita hidup di alam keterbukaan informasi publik seperti sekarang. Kita tidak bisa atau sulit menyimpulkan sebuah peristiwa pembantaian yang dilakukan oleh kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas dengan tudingan SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Penguasa atau pemerintah yang menjadi tempat berlangsungnya tragedi kemanusiaan itu terjadi, pun pasti akan menyangkal dan menolak jika disebut pembunuhan massal itu bermotif SARA.
Dan pernyataan itu pun sudah dilakukan oleh pemerintah Myanmar, melalui Menteri Luar Negeri, Wunna Wunna Maung Lwin, yang menolak tudingan terjadinya pembantaian di wilayah Provinsi Arakan, tempat dimana 1,7 juta jiwa etnis Rohingya bertahan hidup. Hal itu dikatakannya saat utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa Tomas Quintana berkunjung ke Myanmar (30/7/2012).
Menjadi tanda tanya saat Myanmar menikmati demokrasi beberapa tahun belakangan, tapi pelanggaran HAM berat masih terdengar dari sana. Terlebih lagi, seorang Aung San Suu Kyi yang menjadi simbol pejuang HAM dan demokrasi di Myanmar, lantas diakui prestasinya itu oleh dunia internasional melalui penghargaan Nobel Perdamaian. Partai politik yang dipimpin Suu Kyi juga menjadi oposisi terkuat di sana. Namun, faktanya Suu Kyi tampak kikuk dan bak macan ompong manakala menyaksikan puluhan ribu etnis Rohingnya terancam jiwanya. Beberapa diantara mereka dibunuh dan disiksa secara massal oleh junta militer, sementara yang selamat harus terlunta-lunta mencari tempat suaka ke negara-negara tetangga, termasuk Indonesia.
Di Indonesia sendiri keberadaan para pengungsi Rohingya sebenarnya sudah tercium jejaknya sekira dua tahun silam. Sebagian mereka kabur dari Myanmar lewat jalur laut dan terdampar di Indonesia. Lantas mereka ada yang ditampung di Rumah Detensi Imigrasi yang dikelola Ditjen Imigrasi, sedangkan yang lainnya di luar Rudenim statusnya sebagai pengungsi yang ditangani UNHCR. Data resmi yang tercatat di Ditjen Imigrasi totalnya sekitar 500 pengungsi. Mereka tersebar di berbagai daerah yang kebanyakan di antara mereka berada di luar Jawa.
Pemerintah Indonesia sendiri terkesan lamban merespons konflik tersebut yang memuncak sejak Juni 2012. Rumah-rumah tinggal etnis Rohingya dibumihanguskan, sementara mereka yang tertangkap ada yang dibunuh dan disiksa atau dipaksa menukar keyakinannya. Tak salah jika ormas-ormas Islam mendesak pemerintah mengajukan protes resmi ke junta militer Myanmar yang berkuasa serta ke PBB. Ketua Umum PB Alkhairaat Palu, Habib Ali bin Muhammad Aljufri, sebagaimana dikutip inilah.com (1/8/2012), misalnya secara tegas mendesak pemerintah RI mengembalikan Dubes Myanmar ke negaranya sebagai bentuk protes atas kekejian kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya.
Alam demokrasi di Myanmar kiranya baru dinikmati dan berpihak pada Suu Kyi dan warga negara selain etnis Rohingnya. Tapi, jika Suu Kyi tak yang berpeluang besar memimpin Myanmar kelak tak menunjukkan empatinya yang dalam atas tragedi kemanusiaan itu, sejarah akan mencatat kecacatannya: seorang tokoh pejuang HAM yang ambigu. Wallahu a’lam.[misroji/islampos]

WordPress: Pasang Gravatar untuk Identitas


• Apa itu gravatar?


Gravatar secara literal adalah singkatan dari globally recognized avatar. Nah kalau yang masih belum tahu lagi, apa itu avatar? Avatar adalah foto / logo yang mewakili dirimu. Misalkan di forum web, tiap member biasanya mempunyai avatar kan? Yang muncul disebelah tiap postingan yang mereka buat. Gunanya ya sederhana saja, buat tanda pengenal. Mata kita lebih respon dan lebih menikmati gambar si poster (orang yang ngepost) daripada kata-kata posted by : xxx.
 Nah selama ini dengan avatar biasa kita harus menentukan avatar masing-masing untuk tiap forum / blog / komunitas yang kita ikuti. Ada juga yang menyuruh kita mengupload gambar sendiri atau memilih dari berbagai avatar yang disediakan di server mereka. Nah gravatar ini mengambil konsep satu avatar untuk semuanya. Dengan kata lain kita cukup mempunyai satu avatar (yang disimpan di server gravatar) dan kemudian tiap situs dengan fasilitas gravatar enabled bisa secara otomatis mengambil data avatar user dari server gravatar. Praktis kan? Bisa dibilang gravatar adalah wajah kita di internet. Dimanapun situs yang kita ikuti, wajah kita akan senantiasa nongol.


• Kok bisa begitu?


 Email adalah kuncinya. Setiap kita berinteraksi dengan situs gravatar enabled yang kita kunjungi dan kita mencantumkan alamat email (misalnya pada saat memberikan komentar pada blog) maka server gravatar akan dihubungi dan akan memberikan respon berupa gambar avatar yang sesuai dengan alamat email yang kita masukan. Konsep gravatar lebih tepat disebut sebagai satu avatar untuk satu email dibandingkan satu avatar untuk satu orang. Artinya kalau kita mempunyai email lebih dari satu, bisa saja kita mendaftar ke gravatar dengan mencantumkan gambar avatar yang berlainan. Tapi ini tentunya tindakan yang goblok juga, soalnya bertentangan dengan konsep semula.


• Bagaimana cara dapatin gravatar?


 Kamu tidak perlu punya situs sendiri untuk bisa mempunyai gravatar. Yang jelas harus punya email dulu.
Siapkan Avatar
 Langkah pertama adalah menyiapkan gambar avatar yang ingin kamu pakai. Pastikan juga kamu benar-benar menyukainya, karena gambar ini akan ngikut kemanapun kamu menjelajah web. Tapi jangan khawatir juga ding, nanti juga bisa diganti kok. Gambar avatar ini ukurannya 80px kali 80px, kurang dari itu juga boleh sih. Kalo belum ngerti tentang pixel, coba konsultasi ke techno geek terdekat yang kamu kenal.
Kunjungi Gravatar
 Langkah berikutnya adalah mengunjungi gravatar.com kemudian signup. Kamu akan disuruh memasukkan alamat email untuk kemudian dikirimi email konfirmasi (biasanya instan). Perikasa inbox mailmu kemudian klik link konfirmasi yang diberikan gravatar. Ikuti saja kemudian pada kamu akan diuruh mengupload gambar avatarmu (lewat web biasa tentunya). Selesai.
Gravatar Rating
 Tapi tunggu dulu, gravatarmu masih belum bisa dipakai. Kenapa? Karena harus menunggu rating dari pihak gravatar. Rating? Ya. Semua gravatar mempunyai rating. Rating ini gunanya untuk memilah-milah gravatar berdasarkan kontentnya. Soalnya orang di dunia ini kan bermacam-macam. Ada yang gravatarnya sederhana cuma foto wajahnya, ada yang pakai gambar logo, ada yang pakai gambar kartun dan ada juga yang memakai gambar xxx dan gambar kekerasan. Para pemilik situ tentunya gak suka kalau tahu-tahu di situsnya ada gambar xxx yang ternyata adalah gravatarnya seseorang. Rating ini berguna bagi para pemilik situs untuk membatasi tampilan gravatar di situsnya. Rating berkisar antara G, PG, R, dan X. G ini paling normal sementara X paling menjijikan. Proses pemberian rating ini berlangsung sekitar 1-2 hari (dulu aku cuma sehari). Setelah itu kamu akan menerima email lagi dari gravatar bahwa avatarmu sudah diberi rating dan siap digunakan.


• Gravatar Instalation


 Nah batgi pemilik situs bisa mengimplementasikan gravatar ini dengan cukup mudah, soalnya di gravatar sendiri maupun diluar (hack) banyak tersedia plugin-plugin gravatar yang siap kita gunakan sesuai dengan platform yang kita pakai. Nah karena aku adalah pengguna wordpress maka inilah sedikit tutorial bagaimana cara mengaktifkan gravatar di wordpress. Untuk CMS yang lain bisa dilihat di situs gravatar.
Download plugin gravatar.
Plugin gravatar untuk wordpress bisa didownload di alamat gravatar di sini
Ekstrak file tersebut dan taruh di folder : http://www.situsmu.com/instalasi_wordpress/wp-content/plugin/
Login ke wordpress
Klik tab presentation
Di sini akan ditampilkan semua plugin yang tersedia. Klik link activate dibelah keterangan plugin gravatar untuk mengaktifkannya. selesai.


• Gravatar Implementation


 Sekarang gravatar telah aktif di situsmu, tapi tunggu dulu. Belum selesai. Sekarang tinggal implementasi gravatarnya. Pertannyaanya adalah : OK, kau sudah punya gravatar, terus mau ditaruh di mana? Bagi sebuah blog, yang menerima input email dari pengunjung tentu saja adalah bagian komentar (comment) Nah mari kita kesana.
Klik tab presentation pada panel administrasi wordpress
Klik sub-tab theme editor. Ini akan membuka halaman editor bagi theme wordpress yang sedang dipakai sekarang.
Pada daftar file theme tersebut. Klik pada comment template
Pada loop comment tersebut masukkan link avatar yang akan digenerate nanti oleh gravatar. Pada theme-theme standard, misalnya theme turunan darikubrick, Link avatar bisa diletakkan setelah kode < ?php if ( $comments ) : ?>


Atau jika thmes-yang kau gunakan benar-benar lain, kau bisa coba-coba dulu kira-kira diletakkan di mana, yang jelas masukkan di dalam fungsi loop comment.(trial and error sih 


• Mengatur Tampilan Gravatar


 Link standar bagi gravatar adalah sebagai berikut :


< ?php gravatar(); ?>
 Ini merupakan implementasi gravatar yang paling sedrhana (memperbolehkan semua avatar dengan rating apa saja, dengan resolusi standard 80×80 dan tanpa border). Tentu saja ini bisa diganti misalnya dengan
< ?php gravatar("R", 40); ?>
 Ini akan menghasilkan gravatar dengan rating maksimal R (rating X tidak akan ditampilkan) dan resolusinya 40×40. Urutan parameter gravatar secar lengkap adalah sebagai berikut :
< ?php gravatar({rating{, size{, default{, border}}}}) ?>
 Kalau misal ingin membiarkan parameter tertentu dengan nilai defaultnya, sementara ada parameter selanjutnya ada yang ingin diubah maka masukkan saja string kosong untuk parameter default. Kau juga bisa memunculkan gambar default apabila user tidak memiliki gravatar, dengan parameter seperti ini :
< ?php gravatar("R", 40, "http://www.manasaja.com/avatar_default.jpg"); ?>
 Ingat bahwa script diatas hanyalah meng-generate url gambar, jadi kamu juga harus menyertakan tag <img> misalnya :
<img src="<?php gravatar() ?/>" alt="Avatarnya komentator" />


Untuk Boku Baka Blog sendiri, scriptnya adalah seperti ini :


<img src="<?php gravatar("R", 40, "http://www.blog.budiyono.net/defaultav.gif", "FFFFFF&quot; ?/>" alt="Avatar-nya komentator" align="right" width="40" height="40" />


Aku buat gravatarnya muncul disebelah kanan komentar, ukurannya 40×40 dan memunculkan gambar defaultav.gif bila user tidak mempunyai gravatar.


Sumber: http://mirianto.com/computers/wordpress-pasang-gravatar-untuk-identitas/

Captain Jack Ward ‘Sparrow’


Captain Jack Sparrow, siapa tak kenal dirinya? Tingkah bajak laut kocak, cuek, dan gegabah yang muncul dalam tetralogi “Pirates of the Carribean” ini menarik minat banyak orang. Namun sedikit yang tahu jika Jack Sparrow di akhir hidupnya adalah seorang Muslim bernama Yusuf Rais! Atau setidaknya tokoh Jack Sparrow diilhami oleh tokoh bajak laut nyata. Di Wikipedia Indonesia bahasa Indonesia, tokoh Jack Sparrow ditulis sebagai bajak laut “fiksi”.

Identitas Jack Sparrow sedikit terungkap dalam film “Pirates of the Carribean: Stranger Tides”. Poster Jack Sparrow memperlihatkan keping aksesoris yang menggantung memiliki simbol bulan-bintang yang tak lain adalah simbol Islam yang dipopulerkan Kesultanan Turki Ottoman. Bisa jadi ini tidak kebetulan.
John Ward alias Birdy alias Jack Ward adalah bajak laut kenamaan asal Inggris, hidup pada tahun 1553-1622. Seorang pelaut Inggris mendeskripsikan ciri-ciri fisik Jack sebagai bertubuh pendek dengan rambut tipis agak putih dan botak di bagian depan; wajah agak hitam dan berjanggut. Ia irit bicara dan acap mengutuk. Sering mabuk dari pagi hingga malam. Kelakuannya tidak mengenakkan. Bodoh dan idiot dalam berniaga.
Sedikit yang diketahui orang tentang kehidupan awal Jack Ward. Apa sedikit yang diketahui itu berasal dari sebuah pamflet yang konon ditulis oleh seseorang yang berlayar bersamanya selama ia menjadi bajak laut. Di dalamnya mengatakan, Ward sepertinya lahir sekitar 1553 di Faversham, Kent, di selatan Inggris. Seperti kebanyakan anak yang lahir di daerah pantai, ia menghabiskan masa mudanya dan remajanya bekerja di bidang perikanan. Kemudian, setelah invasi gagal oleh Armada Spanyol pada 1588 ke Inggris, ia mendapatkan pekerjaan sebagai penjarah (privateer) kapal-kapal Spanyol dengan lisensi dari Ratu Elizabeth I dari Inggris.
Ketika James I dari Inggris naik tahta pada 1603, ia mengakhiri perang dengan Spanyol dan menghapuskan profesi penjarah. Namun, banyak dari mereka menolak untuk menyerah mata pencaharian mereka dan hanya terus menjarah. Mereka yang dianggap perompak karena mereka tidak lagi memiliki lisensi yang sah – yang disebut surat marque – yang dikeluarkan oleh negara. Ward tampaknya tidak lantas melakukan pembajakan, tetapi sekali lagi menjadi nelayan, bekerja di Plymouth.
Ia menjadi bajak laut sekitar tahun 1603. Ketika itu, bersama 30 orang rekannya, Jack merampas kapal layar ukuran kecil berbobot 25 ton dari Pelabuhan Portsmouth. Rekan-rekan kemudian mendaulat Jack sebagai kapten kapal. Proses mendaulat kapten ini tercatat sebagai sejarah pertama pembajak memilih sendiri pemimpinnya.
Berbekal sebuah kapal layar kecil, Jack menangkap kapal layar bernama “Violet” saat bergerak ke Isle of Wight. Dengan armada lebih besar, ia terus melakukan aksi pembajakannya sampai menangkap lagi kapal berbendera Perancis berukuran besar. Armada Jack melanjutkan perjalanan menuju Laut Tengah yang berada di antara Eropa dan Afrika. Di sana mereka merampas kapal perang yang kemudian dinamai “The Gift”. Dengan kapal perang ini, Jack dan anak buahnya menyerang pedagang yang melintasi Laut Tengah selama dua tahun berikutnya.
Tahun 1605, kapal Jack Sparrow, The Gift merapat di Sale, Maroko. Dua orang pelaut, masing-masing, asal Inggris dan Belanda bergabung dengan komplotan Jack. Setahun kemudian Jack membuat perjanjian dengan Sultan Tunisia, Usman Dei, untuk menjadikan kota Tunis sebagai markas. Dari sini kegiatan pembajakan Jack semakin mencorong. Sebuah kapal tua berbobot 60 ton bernama “Reniera e Soderina” berhasil dirampas Jack. Kapal ini kemudian karam saat berlayar di sekitar Yunani, menewaskan 400 awak di mana 250 orang di antaranya adalah muslim dan 150 lainnya adalah orang Inggris. Kematian ratusan Muslim ini membuat rakyat Tunisia murka kepada Jack.
Upaya Jack mendapatkan pengampunan dari Raja James I asal Inggris kandas. Namun Sultan Tunisia menepati janji dengan memberikan perlindungan buat Jack. Kemurahhatian Sultan membuat Jack terpanggil menjadi orang Tunisia (ketika itu Tunisia di bawah kekuasaan Turki Ottoman). Jack lantas berganti nama menjadi Yusuf Rais, menikahi perempuan Italia sembari terus mengirim uang kepada istri tuanya di Inggris. Kisah pindah kewarganegaraan ini menginspirasi Robert Daborne dan menulis naskah berjudul A Christian Turn’d Turk pada tahun 1622.
Beberapa tahun selanjutnya, Jack meneruskan kegiatan pembajakan hingga mencapai kemakmuran. Sebelum pensiun dan menghabiskan usianya dengan hidup bahagia di Tunis, namanya harum karena menyelamatkan Ribuan muslim dan Yahudi Spanyol dalam sebuah pelayaran. Tahun 1622, saat berusia 70 tahun, ia meninggal akibat wabah. Beberapa waktu menjelang kematian, ia beralih menjadi Muslim.
Bisa jadi atas alasan sejarah itulah, pembuat film “Pirates of the Carribean: Stranger Tides” menyisakan sedikit ikon Muslim pada diri Jack Sparrow alias Yusuf Rais. Jack memakai aksesoris dengan simbol bulan-bintang, sorban merah (tren pakaian Muslim masa lalu), dan janggut. Tingkahslenge’an Yusuf Rais juga ditiru habis-habisan oleh Johny Depp saat berperan sebagai Jack Sparrow.
Benar tidaknya sejarah bahwa Jack Ward adalah satu pribadi dengan Jack Sparrow, atau sebenarnya dua nama ini adalah pribadi yang berbeda, Allahu a’lam, silakan membaca diWikipedia tentang Jack Ward,  Suhaibwebb tentang Jack Ward, dan Privateersdragon tentang sejumlah bajak laut terkenal, dan Pelaut Barbarian di Wikipedia.
Rep/Red: Shabra Syatila
Sumber: wikipedia | ruanghati |9gag | suhaibwebb

Guru Hebat, Lahirkan Generasi Hebat


ThisisGender.Com-Pada Ahad lalu (24/06), Muslimah HTI DPD II Jember menyelenggarakan training guru tangguh dengan tema “Guru Hebat, Melahirkan Generasi Hebat”. Bertempat di Aula BKKBN Jember, training ini diawali dengan pemutaran video potret buram pendidikan. Video ini sekaligus pengantar agar para Guru dari berbagai sekolah di daerah Jember tersadarkan akan peran penting mereka dalam mewujudkan pendidikan berkualitas.

Siti Maryam, S.Pd., Guru SMU Muhammadiyah 3 Jember yang menjadi trainer pertama dalam training tersebut menyampaikan rusaknya dunia pendidikan Indonesia saat ini sebagai akibat dari diterapaknnya sistem kapitalis yang menjadikan pendidikan juga makin kapitalis. “Kerusakan tersebut terjadi baik secara sistemik, maupun fungsional”, ungkapnya. Para peserta yang hadir juga sepakat bahwa kerusakan tersebut sebagai akibat dari tidak diterapkannya sistem terbaik dari yang telah menciptakan kita, yaitu sistem Islam.
“Apapun kondisi pendidikan saat ini, butuh adanya perubahan, dan itu bisa dimulai dari sisi peran fungsional seorang guru”, papar Laili Chusnul Ch, SE., yang menjadi trainer kedua dalam acara tersebut. Lebih jauh lagi, ia mengungkapkan bahwa seorang pendidik seperti Guru bisa melahirkan generasi yang hebat apabila Guru tersebut punya 4 “ah”, yaitu himmah (bersungguh-sungguh dan pantang menyerah), amanah (jujur, taat dan bertanggungjawab), jama’ah (bergabung dalam komunitas yang sama-sama peduli dengan perubahan) dan kafa’ah (mampu dalam bidangnya dan mampu membentuk kepribadian Islam siswanya).
Mayoritas Guru yang hadir sepakat butuhnya mereka memahami sistem Islam sehingga bisa menyampaikan kebaikan dan menyerukan perubahan bagi siswa dan yang lainnya.
 Rep : Muslimah4Khilafah
Red : Sarah Mantovani
Read more: http://thisisgender.com/guru-hebat-lahirkan-generasi-hebat/#ixzz1yrlFA5Np

Menkes, Kesetaraan Gender dan Alat Kontrasepsi


Oleh: Henri Shalahudin*
Orang tidak sehat, kok disuruh ngurus kesehatan!
ThisisGender.Com-Itulah kesan pertama saya ketika mengomentari gebrakan bagi-bagi alat kontrasepsi (kondom) ke remaja usia 14-24 tahun. Aksi Menkes ini mengingatkan cerita warga muslim Melbourne yang berpesan kepada anaknya saat mau menghadiri farewell party di sekolahnya, “Hati-hati, jaga kemaluanmu”. Itulah nasehat orang tua kepada anaknya agar tidak tergelincir pada perzinahan. Sementara pada saat yang sama, seorang guru di sekolahnya juga berpesan pada murid-murid agar berhati-hati dan tidak lupa memakai kondom. Itulah cerita seorang ayah tentang beratnya tantangan menanamkan nilai-nilai agama kepada buah hatinya di negara sekular seperti Australia. Agama selalu dihadapkan langsung dengan sekularisme. Bahkan sekularisme terlalu jauh mencampuri urusan keluarga.
Cerita di atas bukannya tidak mungkin akan menimpa remaja di sekitar kita, bahkan anak-anak kita, na’udzu billah! Sebab seperti yang telah terencanakan, ide gila ini justru dipelopori oleh Menteri Kesehatan yang baru, Nafsiah Mboi. Tentunya gerakan Menkes ini tidak sekedar ingin menyaingi Julia Perez yang menyisipkan kondom dalam album perdananya, tapi seolah-olah ia ingin memperolok-olok Meutia Hatta (Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan saat itu) yang menegur Julia Perez karena dinilai Meutia mempromosikan gaya hidup seks bebas (http://www.sctv.co.id/infotainment/bagi-bagi-kondom-julia-perez-ditegur_19673.html).
Dalam penjelasannya, Menkes yang baru dilantik ini beralasan bahwa kampanye kondom ini untuk meningkatkan kesadaran kesehatan reproduksi untuk remaja. Sebab menurutnya, data di lapangan menunjukkan 2,3 juta remaja melakukan aborsi setiap tahunnya. Oleh karena itudia tidak sependapat dengan Undang-Undang yang melarang pemberian kontrasepsi bagi yangbelum menikah.
Menkes juga berdalih bahwa gebrakannya itu sebagai langkah untuk memastikan terjaminnya hak setiap anak yang dikandung sesuai UU Perlindungan Anak. Maka, mempermudah akses remaja untuk mendapatkan kondom diharapkan dapat menekan angka aborsi dan kehamilan yang tak diinginkan. Lucunya dalam menanggapi kekhawatiran bahwa pemberian kondom kepada remaja dapat memicu seks bebas, Menkes berpendapat, jika pemahaman remaja mengenai kesehatan reproduksi sudah cukup baik, tidak perlu ada kekhawatiran idenya iniakan memicu seks bebas (http://www.gatra.com/kesehatan/73-kesehatan/14162-menkes-nafsiah-galakkan-kondom).
Pernyataan di atas rancu sekali, sebab bagaimana mungkin bagi-bagi kondom ke remaja tanggung usia 14 tahun tidak berpengaruh langsung kepada promosi seks bebas. Siapa pun tahu kegunaan kondom bukan untuk ngupil. Membagikan kondom kepada remaja tanggung sama saja membagikan parang kepada preman. Tapi kenapa Menkes masih saja mengelak kalau dirinya ingin mempromosikan seks bebas di kalangan remaja? Ataukah ia mempunyai definisi sendiri tentang seks bebas yang selama ini dipahami masyarakat sebagai kegiatan seksual di luar nikah?.
 Paham Kesetaraan Gender dan Seks Bebas
 Penjelasan Menkes di atas menguatkan bagaimana paham kesetaraan gender ketika menyatu dengan kekuasaan dan bisnis. Alasan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan reproduksi di kalangan remaja sejatinya telah memperjelas nilai-nilai yang diusung kesetaraan gender. Kesehatan reproduksi dalam ideologi gender bukan sebatas ingin meningkatkan pelayanan persalinan yang sehat, aman dan terjangkau bagi semua kalangan. Tapi lebih ditujukan kepada hak melakukan aborsi dan seks bebas dengan mempermudah akses mendapatkan alat-alat kontrasepsi seperti kondom. Dalam paham ini, masalah pengaturan kehamilan adalah hak perempuan yang tidak boleh dikurangi sedikit pun. Maka kebijakan Menkes hanya memastikan tidak terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan perempuan. Sebab, doktrin kesetaraan gender mengajarkan bahwa perempuan berhak untuk memiliki dan mengelola tubuhnya sendiri tanpa adanya intervensi dari agama dan negara.
Lebih lanjut, indikasi adanya kampanye syahwat merdeka terlihat jelas melalui program penyasaran bagi-bagi kondom kepada remaja tanggung dan ketidaksetujuan Menkes dengan UU yang melarang pemberian kontrasepsi bagi yang belum menikah. Begitulah jika paham kesetaraan gender menempati kekuasaan. Ia hanya melahirkan kebijakan berbasis gender. Mereka tidak lagi memperdulikan suara rakyat yang mengongkosi jalannya roda pemerintahan. Karena memang dalam demokrasi bar-bar, rakyat bebas bersuara dan pemerintah juga bebas untuk tidak mendengarkan suara rakyat. Namun apakah gebrakan ini menjamin untuk mengerem laju penularan AIDS/HIV? Bagaimana dengan kaum pria dengan usia 24 tahun keatas? Kenapa objek kampanye ditujukan kepada remaja yang baru puber? Dan kenapa harus pria bukan wanita yang dijadikan sasaran kampanye?.
Penutup
 Apa yang diprogramkan Menkes, sejatinya merupakan gerakan yang sangat parsial dalam menanggulangi problem besar tentang dekadensi moral generasi muda. Bahkan dalam tataran parsial pun, keberhasilan program ini masih dipertanyakan. Sementara dampak pastinya yang mendorong kehidupan seks bebas di kalangan remaja tanggung tidak diragukan lagi. Terlepas dari berhasil tidaknya gebrakan Menkes baru ini, yang jelas pola pikir yang dianutnya sangat liberal-sekular. Sebab yang ditanganinya hanyalah salah satu dampak seks bebas yang hanya terfokus pada penyakit fisik-empirik. Sementara kesehatan mental dan moral tidak menjadi prioritas sama sekali.
Jelas hal ini merupakan tragedi di negara yang berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Bukankah dalam kitab suci agama yang dianut Menkes ini disebutkan: “Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!” (Mark 10:19). Maka akan lebih baik jika Menkes bekerjasama dengan Menag untuk mengintensifkan pendidikan kesehatan reproduksi berbasis agama di lingkungan sekolah. Sebab saya yakin bahwa keberadaan Menkes bukan sebagai makelar kondom dan alat-alat kontrasepsi lainnya. Maka persepsikanlah sosok Menkes sebagai pribadi yang paling perduli dengan segala bentuk kesehatan, baik fisik, mental maupun spiritual. Wallahu a’lam bi l-shawab.
*Peniliti INSISTS bidang Gender
Read more: http://thisisgender.com/menkes-kesetaraan-gender-dan-alat-kontrasepsi/#ixzz1yrhN9wIx

Biografi ustadz Fadhlan (Muhammad Zaaf Fadhlan Rabbani Al-Garamatan)


Papua, dikenal sebagai salah satu penghasil emas terbesar di Indonesia. Tak hanya emas, sumber daya alam lainnya pun melimpah. Bumi cenderawasih begitu kaya. Tapi ternyata, kekayaan itu tidak mengangkat derajat hidup masyarakat di sana. Mayoritas masyarakat masih hidup miskin, bahkan sebagaian besar penduduk asli masih tinggal di pedalaman.

Julukan sebagai salah satu provinsi yang tertinggal lantas kerap disematkan pada wilayah paling timur di Indonesia ini. Jika ada orang Papua yang punya keistimewaan, mereka kerap dijuluki sebagai mutiara hitam. Dan salah satu yang layak memperoleh ‘gelar’ itu adalah Muhammad Zaaf Fadhlan Rabbani Al-Garamatan.
KH. Fadhlan Garamatan

Pria kelahiran Patipi, Fak-Fak, 17 Mei 1969 itu, adalah putra dari pasangan Machmud Ibnu Abu Bakar Ibnu Husein Ibnu Suar Al-Garamatan dan Siti Rukiah binti Ismail Ibnu Muhammad Iribaram. Sejak tahun 1985, ia memulai dakwahnya di bumi Papua. Fadhlan, lebih senang menyebut Papua dengan Nuu Waar.
Nuu Waar adalah nama pertama untuk Papua, sebelum berubah menjadi Irian Jaya, dan Papua saat ini. Nuu Waar, dalam bahasa orang Papua, berarti cahaya yang menyimpan rahasia alam. “Papua dalam bahasa setempat berarti keriting. Karena itu, komunitas Muslim lebih senang menyebutnya dengan Nuu Waar dibandingkan Irian atau Papua,” ujar Ustaz Fadhlan kepada Republika, Februari lalu.

Fadhlan menegaskan, berdasarkan catatan sejarah, Islam adalah agama yang lebih dulu masuk ke Nuu Waar, terutama di Fak-Fak, dibandingkan dengan Kristen. Namun, karena misionaris lebih gencar menyebarkan paham agamanya, maka jadilah agama ini tampak dominan. “Padahal, saat ini jumlah umat Islam bisa lebih banyak dari orang Kristen di sana,” ujarnya.

Karena itulah, ustad yang selalu memakai gamis itu terpanggil untuk mengembalikan kejayaan Islam ke bumi Nuu Waar. Di Fak-Fak khususnya, terdapat kerajaan Islam pertama di Papua, dan Fadhlan adalah salah seorang generasi kesekian dari kerajaan Islam itu. Nenek moyangnya dulu adalah penguasa kerajaan Islam disana.

Sebagai penanggung jawab meneruskan kerajaan Islam, Fadhlan berkewajiban untuk membangkitkan kembali kejayaan Islam di Nuu Waar. Ia masuk keluar masuk pedalaman, turun dan naik gunung menyebarkan Islam. Bahkan harus berjalan kaki untuk mengenalkan dakwah Islam kepada penduduk setempat. “Alhamdulillah, sudah banyak yang mengenal Islam.”

Lalu mengapa dirinya tetap mau berdakwah ditengah sulitnya kondisi alam dan luasnya wilayah dakwah? Bagi Fadhlan, disitulah tantangannya. “Kami berkewajiban untuk menyampaikan risalah Islam. Jika di akhirat kelak malaikat bertanya; “Mengapa ada saudaramu di pedalaman yang belum memeluk Islam?” Itu berarti tanggung jawab kita semua, umat Muslim di Indonesia, yang belum mampu mendakwahkan ajaran Islam dengan baik,” terangnya.

Dalam mengenalkan Islam kepada penduduk setempat tidaklah mudah. Banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi. Mulai dari soal luas wilayah, kondisi alam yang sulit karena terjal, bebatuan, ada pegunungan, dan lainnya. Namun, semua itu tidak membuat Fadhlan dan rekan-rekannya berhenti dalam berdakwah.

“Dulu, sebelum ada kapal Al Fatih Kafilah Nusantara (AFKN) 1 dan 2, untuk mencapai tempat yang dituju, kami harus berjalan kaki, dan itu bisa membutuhkan waktu hingga tiga bulan. Terkadang ada binatang buas juga. Tapi itu semua adalah tantangan untuk diltaklukkan,” ujarnya.
Rintangan bukan hanya soal kondisi alam saja, tetapi respon penduduk setempat. “Terkadang ada juga yang melemparkan tombak bahkan panah. Ya, itu sudah biasa kami alami. Itu belum seberapa dibandingkan perjuangan Rasulullah. Beliau bahkan diusir dari negerinya (Makkah), karena ketidaksukaan penduduknya menerima dakwah Rasul. Namun beliau tetap sabar. Karena itu pula, kami pun harus sabar,” terangnya.

Begitu beratnya tantangan dakwah, tak sedikit beberapa anggota dai yang dibawa Fadhlan memilih kembali pulang. Mereka ngeri mendengar berbagai ancaman yang ada. “Saya katakan, apakah mereka siap mati syahid? Dari 20 orang yang bertahan hanya tujuh orang.”

Dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, serta tawakal kepada Allah, berbagai usaha dan upayanya, kini membuahkan hasil. Sudah banyak penduduk Papua yang menjadi Muslim. Ia menyebutkan sekitar 221 suku yang sudah memeluk Islam. Jumlah warga tiap suku bervariasi, mulai dari ratusan sampai ribuan. Jika dipukul rata tiap suku seribu orang, maka kerja keras Ustad Fadlan sudah mengislamkan 220 ribu orang Papua pedalaman.

Ini belum termasuk jumlah tempat ibadah yang dibangun. Mungkin ratusan jumlahnya. Itulah mutiara, semakin diasah, maka akan makin mengkilap dan bercahaya terang, seterang cahaya matahari. Kendati berwarna hitam, namun mutiara tetaplah mutiara, dia akan selalu dicari. Dan mutiara hitam itu bernama Fadhlan.